SEJARAH SINGKAT SUNGAI CISADANE

SUNGAI CISADANE

Sungai yang membelah Tangerang ini pastinya sudah melekat menjadi ikon Tangerang nih TNGers. Ya! Cisadane, sungai dengan panjang sekitar 126 km ini menjadi bagian yang sangat tidak terpisahkan dari Tangerang.
Selama berabad-abad lamanya, dahulu aliran Cisadane dimanfaatkan para pedagang untuk berlayar ke Tangerang. Sebelum disebut Cisadane, sungai ini aslinya bernama Sadane. Ci dalam bahasa Sunda artinya sungai. Sedangkan kata Sadane, berasal dari bahasa Sanskerta yang berarti istana kerajaan. Sehingga nama Ci Sadane atau Cisadane berarti sungai yang berasal dari istana kerajaan. Kemungkinan yang dimaksud istana kerajaan adalah Kerajaan Pajajaran dengan ibukota di Pakuan, Bogor.
Panjang Sungai Cisadane dari hulu hingga ke hilir, sekitar 126 kilometer. Dari bagian hulu hingga sampai Tangerang, Cisadane memiliki tebing sungai yang terjal dan dalam. Namun, selepas Tangerang menuju muara, tebing sungai kian rendah, dan aliran sungai mulai melebar.
Menurut catatan sejarah abad 16, banyak kapal dagang kecil memasuki muara Cisadane untuk berlabuh ke Tangerang. Bisa jadi, waktu itu di daerah Mauk, Kedaung, Sewan, Kampung Melayu, dan Teluk Naga, masih berupa rawa-rawa, sehingga muara Cisadane masih berada di dekat Tangerang.
Keberadaan aliran Cisadane di Tangerang nyatanya sangat penting lho TNGers. Karena aliran air Cisadane dimanfaatkan sebagai produksi air bersih yang memasok Tangerang. Selain air bersih, Cisadane juga sering dimanfaatkan untuk perayaan festival lokal di Tangerang. Sebut saja Festival Cisadane yang selalu ramai tiap acara tersebut dilaksanakan.
Nah, itu tadi cerita singkat tentang Cisadane yang sangat lekat dengan Kota Tangerang, Kabupaten Tangerang, dan Tangerang Selatan yaitu Tangerang. Semoga Cisadane terus dapat mengalir juga bebas dari polusi air, sehingga anak-cucu kita di masa depan masih terus dapat mengambil manfaat dari Cisadane ya,