SEJARAH LAMPU
a. Sejarah Lampu
Sejarah
perkembangan perlampuan bermula pada puluhan abad yang lalu dari suatu penemuan
manusia yang membutuhkan penerangan (cahaya buatan) untuk malam hari dengan
cara menggosok-gosokan batu hingga mengeluarkan api, kemudian dari api
dikembangkan dengan membakar benda-benda yang mudah menyalan hingga membentuk
sekumpulan cahaya dan seterusnya samapi ditemukan bahan bakar minyak dan gas
yang dapat digunakan sebagai bahan penyalaan untuk lampu obor, lampu minyak
maupun lampu gas.
Teknologi
berkembang terus dengan ditemukannya lampu listrik oleh Thomas Alpha Edison pada tanggal 21 Oktober 1879 di laboratorium
Edison-Menlo Park, Amerika. Prinsip
kerja dari lampu listrik tersebut adalah dengan cara menghubung singkat listrik
pada filamen carbon (C) sehingga terjadi arus hubung singkat yang mengakibatkan
timbulnya panas. Panas yang terjadi dibuat hingga suhu tertentu sampai
mengeluarkan cahaya, dan cahaya yang didapat pada waktu itu baru mencapai 3
Lumen/W (Lumen = satuan arus cahaya).
Sampai sekarang ada dua orang yang
dianggap paling berjasa dalam penemuan lampu yaitu Thomas Edison dan Joseph
Swan, praktis pada saat bersamaan mereka berhasil membuat lampu yang
berbeda. Prinsip kerja dari lampu pijar temuan Thomas Alpha Edison ini adalah
dengan cara menghubung singkatkan listrik pada filamen carbon (C) sehingga
terjadi arus hubung singkat yang mengakibatkan timbulnya panas. Panas yang terjadi
dibuat mencapai suhu tertentu agar filamen carbon tersebut berpijar dan
mengeluarkan cahaya. Besarnya arus cahaya yang dihasilkan pada saat itu baru
mencapai 3 Lumen/Watt (Lumen = satuan arus cahaya).lampu yang menggunakan
tekanan rendah untuk menjaga agar filamen tidak terbakar, sedangkan yang dibuat
oleh Swam yaitu menggunakan filamen karbon yang berpijar jika dilalui listrik.
bola lampu tidak sepenuhnya hampadan oksigen didalamnya begitu sedikit sehingga
filamen dapat menjadi sangat panas tanpa menimbulkan lidah api.
b. Perkembangan Lampu Pijar
Pada tahun 1960 Sir Yoseph sudah memproduksi lampu yang menggunakan benang arang
sebagai kawat pijar, kemudian Thomas
Alva Edison menciptakan lampu filamen yang pertama pada tahun 1879. Sekitar
tahun 1910 muncul lampu – lampu dengan kawat pijar metal dari bahan osmium, tantalium, dan kemudian menyusul
kawat pijar jenis wolfram. Pada mulanya bola lampu pijar ini dikosongkan
udaranya sehingga disebut dengan lampu vakum. Kemudian pada tahun 1913 lampu
pijar tersebut lebih dikembangkan lagi dengan mengisikan gas mulia, yaitu argon
atau nitrogen dengan tekanan 1 Atm, untuk membantu mendinginkan kawat pijarnya.
Selanjutnya “ Long Mulir “ seorang Amerika menciptakan kawat pijar yang berbentuk spiral. Lampu yang berisikan gas dengan kawat pijar
spiral ganda dikembangkan lagi oleh Dr.
W. Geiss Philips sekitar tahun 1933 yang dengan lampu Bi-Arlita atau lampu
Coiled Coil. Untuk mengurangi silau dari cahaya yang dipancarkan, bagian
sebelah dalam bola lampu diburamkan dan
pada tahun 1950, lampu pijar dikembangkan lagi dengan memberikan serbuk putih
sehingga cahanya lebih merata, mengurangi silau dan bayang –
bayang di atas benda kerja.
Banyak lagi lampu - lampu pijar
dengan filamen metal dijumpai pada masa sekarang dengan bermacam – macam bentuk
dan kegunaanya. Pada tahun 1960 dibuat pula lampu yang dikenal dengan nama
Supralux, lampu ini sama seperti lampu Argenta, hanya bagian bawah bolanya
diburamkan
No comments:
Post a Comment