Friday, March 22, 2019

Legenda Danau 3 Warna yang Indah dan juga Mistis!!!

Legenda Danau 3 Warna



Danau Kelimutu, kenapa di namakan demikian karena Danau ini terletak di salah satu gunung berapi di Flores bernama Kelimutu. Gunung ini terletak di Kabupaten Ende, Flores :matabelo:

tapi, ada juga yang mengatakan kalau Kelimutu merupakan gabungan kata dari Keli yang berarti gunung dan kata Mutu yang berarti mendidih. Menurut kepercayaan penduduk setempat, warna-warna pada danau Kelimutu memiliki arti masing-masing dan memiliki kekuatan alam yang sangat dahsyat :hammer:
Sehingga dinamakan Danau Kelimutu yang Indah dan mempesona dengan Tiga Warna ...
untuk Lebih jelas silahkan baca di dalem ini yang lebih terperinci :ngacir:
Danau kawah tiga warna Gunung Kelimutu (1620 mdpl) ("Kelimutu Tiwu Telu" dalam bahasa lokal Ende) tentu sangat terkenal, bahkan kebanyakan orang Indonesia pernah melihat gambar ketiga danau kawah ini, yaitu melalui uang kertas pecahan Rp 5000.

Warna air danau yang berbeda-beda dan secara periodik berganti-ganti tentu telah sejak lama mengundang keingintahuan orang, terutama para ilmuwan. Berbagai penelitian nasional maupun internasional untuk mempelajari fenomena ini pernah dilakukan, beberapa hasilnya pernah dipublikasikan.


Ketiga danau kawah Kelimutu (Tiwu Ata Polo, Tiwu Ata Mbupu, dan Tiwu Nua Muri Koohi Fah) hadir dengan warna-warna berbeda-beda sejak letusan Kelimutu pada tahun 1886, saat pertama warna-warnanya adalah : biru, merah, dan putih. Ketiga warna ini bertahan lama sampai tahun 1969, saat Gunung Iya di dekat Ende meletus, dan sejak itu danau-danau Kelimutu secara periodik suka berganti-ganti warna. Saat ini, warnanya adalah : biru-kehijauan, hitam, dan kemerahan. Beberapa puluh tahun sebelumnya warnanya : biru-terang, merah-gelap, dan hijau-terang.
Penelitian-penelitian menyimpulkan bahwa warna-warna ini dan perubahan-perubahannya terutama disebabkan proses-proses geokimia yang terjadi di dasar danau yang menyebabkan kandungan zat kimia tertentu di dalam air. Pendapat bahwa warna dan perubahannya akibat pantulan cahaya Matahari, populasi bakteri atau ganggang di dalamnya mungkin benar, tetapi kecil saja pengaruhnya.



Perubahan warna terjadi akibat erosi air danau atas dinding dan dasar kawah, menyingkapkan bahan-bahan mineral tertentu yang kemudian secara geokimia berproses dengan gas volkanik yang secara rutin naik dari dasar kawah. Proses ini telah melarutkan zat-zat kimia tertentu di dalam air danau yang kemudian terekspresi dalam perubahan warnanya. Dinding kawah yang dibangun oleh piroklastika berwarna abu-abu dan hampir tanpa vegetasi membuat warna ketiga danau ini sangat kontras, apalagi saat terang Matahari.

Dari dinding kawah-kawah ini bisa kita tebak bahwa Kelimutu adalah gunung tipe stratovolcano yang saat ini berstatus dormant dengan ciri mengeluarkan gas secara pasif (ekshalasi). Penelitian-penelitian yang telah dilakukan umumnya berkaitan dengan peneltian geokimia kawah untuk mempelajari water-rock interactions dan volcanic flux.

Hasil-hasil penelitian menyimpulkan bahwa ketiga danau kawah Kelimutu mendapatkan pasokan gas volkanik yang sama, tetapi reaksi geokimia air-batuan kawah terhadap ekshalasi gas itu berbeda-beda - ini berhubungan dengan mediasi air sebagai sistem transpor gas tersebut.

Danau kawah Tiwu Ata Polo secara geokimia bersifat intermediate "acid-saline" yang perubahan warnanya sebagai akibat langsung perubahan status oksidasi air danau. Aktivitas volkanik danau ini digolongkan sebagai menengah.

Danau kawah Tiwu Nua Moori Koohi Fah secara geokimia disebut a "cool acid-brine" yang mengandung senyawa belerang dan dari ketiga kawah menunjukkan aktivitas fumarola yang paling aktif (pernah dihitung memasok sekitar ~85 ton sulfur dioxide per hari (~55MW energy output).

No comments:

Post a Comment

Sejarah Umum Ilmu Tanah

Perspektif sejarah berguna untuk (1) membantu mengendapkan dalam pikiran kita tahapan-tahapan rumit yang telah dilalui suatu ilmu, dalam ...